Selasa, 25 Februari 2020

Naharul Ijtima' MWCNU Margomulyo Di Ranting NU Ngelo 23 Februari 2020

Ahad, 9.30/ 23 Februari 2020
Sambutan Ketua Ranting NU Ngelo Bpk. Nurhadi Prastyo

Sambutan Ketua Ranting UPZISNU Bpk. Jumari
Rekapitulasi Open Donasi Wakaf Untuk Pembebasan Tanah MWC NU Margomulyo dari Ranting Ngelo Click
Sambutan Ketua MWC NU Margomulyo Bpk. Rosidi

 
Di lanjut Sambutan Sambutan Ketua MWC UPZISNU Margomulyo Bpk. Tri Maryono yang Sekaligus Sebagai Kepala Desa Ngelo yang dalam kesempatan kali ini menyampaikan Rekapitulasi Open Donasi Wakaf Sekecamatan Margomulyo Click
Dalam Kesempatan Naharul Ijtima' Di Ranting Ngelo Juga Dilaksakan Open Donasi Kardus Koin Naharul Ijtima' yang Di Seponsori Oleh Kader Ansor dan IPNU Ranting Ngelo, dan Al-Hamdulillah di dapatkan Koin Naharul Ijtima' Sebesar 1.600.000 (Satu JutaEnam Ratus Ribu Rupiah) dan Secara langsung di serahkan Oleh Ketua UPZISNU Ranting Ngelo Bpk. Jumari Kepada Panitia Wakaf MWCNU Margomulyo Bpk. Suyadi yang di Saksikan Oleh Ketua Rantimng NU Bpk. Nurhadi Prastyo Dan Ketua MWCNU Margomulyo Bpk. Rosyidi. Dalam Kesempatan ini Bpk. Jumari selaku Ketua UPZISNU Ngelo Berpesan "Semoga Gerakan Sepontan yang di lakukan Kader ANSOR dan IPNU Ranting Ngelo Bisa Menjadi Virus kebaikan yang bisa menular kesemua Ranting NU di Kecamatan Margomulyo"

Sesi Ahir Acara Mauidhoh Hasanah di Sampaikan Oleh Katib Syuriyah MWCNU Margomulyo Kiyai Badrun


 

 



Lailatul Ijtima' NU Ranting Ngelo 24 Februari 2020

Senin, 21.00 Ngelo, Jeruk 24 Februari 2020
Sambutan Mu'asis masjid Al-Hidayah sekaligus Mewakili Pengurus Ranting NU Ngelo Bapak Paniran

Di Lanjut Istighotsah Di Pimpin Bpk Suyanto Katib Syuriyah NU Ranting Ngelo

Sesi Terahir di samping Rutinan Lailatul Ijtima' juga di awalinya Rutinan Ngaji  Bersama Katib Syuriyah MWCNU Margomulyo Bpk. Badrun yang laksanakan di Masjid Al-Hidayah bersama dengan segenap Warga Dusun Jeruk dan matar setiap Malam Selasa Minggu Pertama dan Malam Selasa Minggu Ketiga atau sebulan dua Kali, "Mugi Rutinan Ini Bisa Istiqomah dan barokah dunia Ahirot bagi Senap Waraga NU Umumnya dan Warga Desa Ngelo Khususnya" demikian petikan pesan dari Bpk. Badrun Sebelum Acara Kajian Di Mulai.



di samping warga sekitar Acara Lailatul Ijtima' ini juga di ikuti oleh Para Kader ANSOR/BANSER dan IPNU Ranting Ngelo.
Pelaksanaan acara di kuti dengan seksama hingga Ahir dan tidak ada halangan satu Apapun




Senin, 17 Februari 2020

Khasiat Akiq

*Manfaat / Khasiat Batu Akik*
Adapun khasiat akik yaitu bagi siapa yg memakai cincin akik maka bisa mendatangkan sifat kesabaran,kalem,membenarkan/ menampung pendapat / jenius,memperlancar pernafasan,berwibawa,bagus budi pekerti,dan bisa melerai perdebatan. Sebagaimana sabda Nabi SAW 

Barang siapa memakai cincin akik maka akan selalu mendapatkan keberkahan

أما خواص العقيق فإن التختم به وحمله يورث الحلم والأناة وتصويب الرأي ويسر النفس، ويكسب حامله وقارًا وحسن خلق، ويسكن الحدة عند الخصومة. قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ) من تختم بالعقيق لم يزل في بركة

Kitab Al-mustat'rof juz 2 hal 299
Wallohu A'lam 🙏

ANTUM PERCAYA SAMA NABI ATAU KYAI?

ANTUM PERCAYA SAMA NABI ATAU KYAI?
AKU PERCAYA KYAI... APA KAMU KETEMU NABI..!!!


Pertanyaan aneh dari segelintir kaum Muslimin yang sebenarnya tidak perlu dijawab sering membuat kita gerah.

Kyai dan Nabi jelas tidak akan bisa diperbandingkan. Sebab Nabi adalah manusia suci yang diutus Gusti Allah untuk umatNya dengan bimbingan wahyuNya. Sedangkan Kyai adalah penerus ilmu dan akhlak Kanjeng Nabi.

Jaman ini adalah jaman yang kita imani sebagai jaman kenabian Rosulullah Muhammad SAW yang sudah wafat belasan abad lalu. Namun, anehnya ada yang menolak mengikuti Kyai, dan ngotot mengklaim sebagai pengikut langsungnya Kanjeng Nabi.

"Antum ikut Kyai atau Nabi?" tanya dia seakan paling yes.
"Ikut Kyai..!!!" jawabku tegas... Lalu kulanjutkan, "Apa kamu ketemu Nabi sehingga bisa langsung mengikuti beliau SAW?" 

"Jelas tidak. Ana langsung mengikuti Nabi berdasarkan Qur'an Hadits" jawabnya garang.

"Apa kamu lihat waktu Kanjeng Nabi keturunan ayat dan menyabdakan atau meneladankan Hadits?" tanyaku tak kalah garang.

"Astaghfirullah.... Antum tidak percaya Quran Hadits?" mulai ngamuk dia.

"Iya. Aku percaya Qur'an Hadits haqqul yaqin karena ngaji sama Kyai. Bukan ngaji sama Kanjeng Nabi. Terus kamu percaya Qur'an Hadits karena langsung ngaji sama Kanjeng Nabi, gitu?" sergahku

"Ya gak juga... Ana ngaji sama Ustadz Sunnah, murni Qur'an Hadits", jawabnya mulai linglung

" Ya udah. Berarti kamu percaya sama Ustadz kamu itu..." kataku santai. 

Aku lanjutkan, "Woles aja Mas, Kyai itu murid dari para Kyai sebelumnya dan seterusnya hingga sanadnya sampai ke Kanjeng Nabi... Kalau sanadnya nyambung, mengikuti Kyai ya berarti mengikuti Kanjeng Nabi juga" 

"Tidak bisa. Mana dalilnya?" jawabnya. Aku hanya tersenyum saja. Dia pasti tidak butuh dalil. Butuhnya hanya hidayah, hehehe. Sebab,  kalimat "mana dalilnya" adalah senjata mereka untuk membungkam kita.

"Coba dengarkan ya, Kanjeng Nabi bersabda: Sanad itu bagian dari agama. Seandainya tidak ada sanad, maka setiap orang bisa berkata apa yang dia inginkan... Rosulullah juga bersabda: Barangsiapa yang berkata tentang Kitab Allah dengan gagasannya sendiri, kalau benar dianggap salah, kalau tidak benar akan dimasukkan ke neraka Jahanam" (Sambil kusebutkan nash asli sesuai yang tercantum di Hadits).

Gelagapan dia... xixixi sebelum dia menggunakan jurus berikutnya, langsung kusergah, karena sudah hafal tabiat saudara seiman beda jalan ini, "Shohih gak haditsnya? Kamu mau tanya itu?" 

Mukanya terkejut sekali... Aku hanya tersenyum, dan mengatakan, " Mas, lebih baik kamu cari sanad gurumu nyambung gak ke Rosulullah daripada ribut mempertanyakan keshohihah Hadits yang sudah dinyatakan shohih dan hasan oleh para Imam Muhadditsin terdahulu..." 

Dia kelicutan, gak bisa jawab. Aku hanya senyum lalu berpamitan. Urusanku banyak. Tidak ada waktu buat orang masa kini yang berhalusinasi sebagai murid langsungnya Kanjeng Nabi. Semoga mendapat hidayah. 

Oleh: Shuniyya Ruhama 
Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah Weleri - Kendal

Minggu, 16 Februari 2020

Testimoni Mantan Teroris

BEGINI CARA TERORIS MENCUCI OTAK ORANG YANG BELAJAR AGAMA

(PENGAKUAN MANTAN TERORIS NASIR ABBAS) 

Mantan pelaku teror, Nasir Abbas, mengaku jadi teroris sejak remaja, yaitu usia 18 tahun.

“Memang usia remaja itu yang paling mudah dipengaruhi dan gampang direkrut,” kata Nasir Abbas saat memberikan testimoni tentang pengalamannya sebagai teroris di hadapan ribuan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Kamis (1/8/2019).

Menurut dia, anak-anak muda yang telat belajar agama sangat rawan sekali terjangkit radikalisme. Sebab ilmu pengetahuan agama mereka masih sangat dangkal. Ia memberi contoh pengalaman dirinya sendiri.

“Saya dulu pada tahun 1987 dikirim ke wilayah konflik di Afghanistan berumur 18 tahun,” kata Nasir Abbas sembari mengatakan bahwa di Afghanistan ia diajari cara menggunakan senjata dan merakit bom.

Sejak itu ia jadi teroris yang ditugasi ke beberapa negara dengan nama dan identitas diri yang selalu berubah-ubah.

Siapa yang mengirim? “Ustadz Abu Bakar Baa’syir,” kata Nasir Abbas. Kini Abu Bakar Ba’asyir mendekam dalam penjara karena terlibat kasus terorisme di berbagai daerah dan negara.

“Saya ketemu kiai, tapi kiai yang gak benar,” katanya penuh nada penyesalan.

Ia mengaku bertemu Abu Bakar Baasyir di Malaysia saat usia 16 tahun. Sejak itu ia seperti kerbau dicocok hidungnya.

“Saya sebenarnya gak tahu tapi saya ngikut saja. Karena itu adik-adik santri harus cerdas dalam memahami agama. Jangan seperti saya. Saya saat itu hanya ikut-ikutan saja,” kata Nasir Abbas kepada para santri Amanatul Ummah.

Nasir Abbas lalu memberi contoh cara dan strategi para teroris merekrut calon anggota baru, terutama anak-anak remaja yang baru belajar agama Islam.

“Coba adik-adik santri jawab. Lebih baik mana Al-Quran dan Pancasila,” tanya Nasir Abbas kepada para santri Amanatul Ummah yang memadati Masjid Raya KH. Abdul Chalim. Para santri itu langsung menjawab, “Al-Quran…”.

Nasir Abbas kemudian melontarkan pertanyaan lagi, “Lebih baik mana Nabi Muhammad dan Pak Jokowi.” Para santri langsung menjawab, “Nabi Muhammad...”

“Lebih baik mana antara negara Islam dan negara kafir,” tanya Nasir Abbas lagi. Para santri menjawab, “Negara Islam.”

“Nah, dengan jawaban-jawaban itu adik-adik santri tanpa terasa sudah terpengaruh dan masuk jaringan teroris,” kata Nasir Abbas.

Kenapa?

“Karena pertanyaan-pertanyaan seperti itu seharusnya tak perlu dijawab karena tidak selevel. Itu pertanyaan-pertanyaan salah. Masak Al-Qur’an dibandingkan dengan Pancasila. Masak Nabi Muhammad dibandingkan dengan Pak Jokowi,” kata Nasir Abbas.

Tapi itulah strategi para teroris untuk mengelabuhi dan menjebak mangsanya, terutama untuk menjaring anggota teroris baru. Dengan jawaban-jawaban itu, kata Nasir Abbas, para teroris itu lalu mengembangkan doktrin.

“Kalau lebih baik Al-Quran mari kita ganti Pancasila dengan Al-Quran. Kalau negara Islam lebih baik dari negara kafir, mari kita ganti negara Pancasila yang kafir dengan negara Islam.

Kalau lebih baik Nabi Muhammad mari kita ganti Jokowi. Tujuannya kan agar kita membenci Pak Jokowi,” kata Nasir Abbas. Saat itulah otak anak-anak muda mulai tercuci secara tidak sadar. Ngeri.

“Membandingkan sesuatu itu harus selevel. Misalnya al-Quran dengan Taurat. Kalau al-Quran dengan Pancasila kan tidak selevel,” kata Nasir Abbas.

“Nabi Muhammad dengan Pak Jokowi juga tidak selevel. Nabi Muhammad itu dipilih langsung oleh Allah, sedang Pak Jokowi dipilih oleh manusia,” tambahnya.

Menurut Nasir Abbas, masih banyak pertanyaan menjebak lainnya yang dikembangkan oleh teroris.

“Karena itu kalau adik-adik santri mendapat pertanyaan seperti itu jangan dijawab,” pintanya.

Nasir Abbas menuturkan, kini para teroris dalam merekrut anggota baru tidak selalu dengan cara face to face atau tatap muka.

Mereka memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. “Bisa lewat baca dan bisa lewat video,” kata Nasir Abbas.

Karena itu ia minta mewaspadai kelompok-kelompok radikal dan intoleran. Sebab terorisme itu berawal dari sikap intoleran dan tidak mau menghargai perbedaan.

Menurut dia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) juga sama. HTI punya tujuan mengubah negara NKRI jadi khilafah.

“Meski HTI sekarang tak terlibat kekerasan tapi mereka berusaha merekrut anggota polisi, TNI, yang pada saatnya mereka manfaatkan untuk melakukan aksi kekerasan,” katanya.

Bagi para teroris, kata Nasir, mendirikan negara Islam itu fardlu ain. Karena itu, ketika mereka kesulitan mendirikan negara Islam di Indonesia, gerakan mereka melebar ke Singapura, Malaysia, dan negara-negara lain.

“Mereka meyakini bahwa membunuh itu dapat pahala. Merusak dapat pahala. Mereka bilang Allah memerintahkan kita jadi teroris,” kata Nasir Abbas.

Nasir Abbas mengaku bersyukur ditangkap polisi setelah sekian tahun jadi teroris. Ia memetik hikmah berupa kesadaran bahwa ia selama ini telah menganut paham yang salah dalama beragama.

Karena itu, ia minta para santri cerdas dalam memahami agama agar tak terjerumus kepada paham radikalisme dan terorisme seperti yang dialami dirinya.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1319178628288261&id=604558613083603

Selasa, 11 Februari 2020

Lailatul Ijtima' PRNU NGELO

Dalam rangka mewujudkan Jam'iyah yg kuat.dan Jamaah yg berdaya, PRNU NGELO terus bergerak dalam derap Lailatul Ijtima' yang di laksanakan Pada Senin malam Selasa Pahing 10 Februari 2020 di Masjid Al-Ikhlas Dsn. Matar Ds. Ngelo Margomulyo.

Lailatul Ijtima' ini di laksanakan dan di ikuti Jajaran Pengurus Ranting NU Ngelo dan Banom Nya.

Dalam Lailatul Ijtima' ini di samping di isi Mujahadah istighotsah di Ahir Sesi Juga di isi Kajian Kitab Al-Muktathofat Oleh Katib  MWCNU MARGOMULYO.

Pemahaman dan pendalaman ASWAJA NU Harus terus di lakukan secara Istiqomah Oleh semua Kader NU dalam semua tingkatan, hal ini di realisasikan Mulai level Ranting NU Dan Banom oleh jajaran PRNU Ranting Ngelo.

Dalam kesempatan itu Juga di lakukan Penggalian Informasi Tokoh yg berperan dalam mengembangkan dan mempelopori berdirinya NU di Desa Ngelo Oleh Para Kader IPNU dan Ansor.

Hal ini di lakukan Utk kilas balik sejarah masa lalu dan Agar bisa menjadi Uswatun Hasanah generasi yg akan datang.

Dari Awal hingga ahir acara berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun.

Sabtu, 08 Februari 2020

NAHARUL IJTIMA' MWCNU

Yg Jauh mendekat, yg dekat Merapat, menyatu berkhidmat..
Bismillah walahaula Wala quwata Illa Billah..

Jumat, 07 Februari 2020

Daftar Referensi Kiyai/Ulama NU On YouTube

[Referensi Ustadz/ kyai Nahdlatul Ulama di youtube] 
1. Habib Luthfi Bin Yahya
2. Kh Bahaudin Nur Salim (Gus Baha)
3. Kh Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq)
4. Abuya Uci 
5. Abuya Muhtadi
6. Gus Nadirsyah Husein
7. Gus Miftah
8. Gus Reza
9. Gus Dewa
10. Sif Syarif
11. KH. Mustofa Aqil
12. KH. Syarif Rahmat
13. KH Moch Bukhori Muslim
14. KH Qosim Arsyadani
15. KH Muhammad Nur Hayid Jakarta
16. Gus Han
17. Kh Said Aqil Siradj
18. Kh Miftahul Akhyar
19. Kh Mustofa Bisri
20. Gus Ulil Abshar Abdalla
21. Faiz Fahrudin
22. Gus Karim
23. KH Nurul Huda Ahem (Emha)
24. KH Agus Salim
25. KH Anwar Zahid
26. Habib Syekh
27. KH Luqman Hakim
28. KH Marzuki Mustamar
29. KH. Kafabihi Mahrus
30. KH Dimyati Rois
31. Habib Salim Jindan
32. Gus Sabuth
33.  TB. KH Abdul Hakim
34. KH Abdul Manan
35. KH Robikin Enhas
36. KH. Manarul Hidayat
37. Gus Kautsar
38. KH Ma'ruf Amin
39. Ulil Hadrawi
40. KH Misbahul Munir
41. Habib Abidin Asegaf (Bib Bidin Az Zahir)
42. KH Yusuf mansur
43. Gus Yusuf Chudlori
44. KH. Abdullah Saad
45. Kh Nurul Huda Jazuli
46. Habib Umar Hafidz
47. KH Maman Imanul Haq
48. Gus Ali Gondrong Mafia Sholawat
49. Kh Ali Mashuri 
50. Gus Chamid
51. Kh Zainudin Jazuli
52. Kh Ubaidillah Shodaqoh
53. KH Marsudi Suhud
54. KH kholid Rifa'i
55. KH Muhammad Anwar
56. KH M Nuh Addawami
57. KH Hasan Nuri Hidayatullah
58. KH Noer Iskandar SQ
59. KH Ahmad Chalwani
60. Gus Ahmad Yani lliyin ( Gus Yin )
61. KH Miftahudin Zuhri
62. KH Solehan Baharuddin
pesantren ngalah
63. TgB Zainul Majdi Gmn
64. Habib Umar Asegaf
65. KH. khusen Ilyas
67.Habib Novel Alaydrus Solo
67. Gus Yasin 
68. Habib Umar Muntohar
69. KH Ridwan Subagja
70. KH. Anwar Iskandar
71. KH Ma'ruf Khozin
72. KH. Afifuddin Muhajir
73. KH Afifuddin Dimyati
74. KH Najib Muhammad
75.KH.Junaedi 
76.KH.Ariman Anwar
77. KH Said Husein Al Munawar
78. KH Nasarudin Umar
79. KH Zakki Mubarok
80. KH Ariman Anwar
81. KH Abdul Mu'thi
82. KH M Sya'roni Ahmadi
83. KH Ahmad Nadhif
84. KH R Haririe Abdul Azis
85. TB. KH Abdul Hakim
86. Prof Said Aqil Al Munawar
87. H Zulkarnain Dali
88. Dr Fuad Tohari
89. KH Marsudi Suud
90. KH Edi Junaedi Nawai
91. KH MUSTHOFA HASYIM
92. Buya Syakur

brigadeNU

Kamis, 06 Februari 2020

SYURIYAH Berangkat Khidmah

Jurung Pangestu Mugi Khasil maqsud

Innalillahi, KH Ahmad Bagdja Meninggal Dunia

Innalillahi, KH Ahmad Bagdja Meninggal Dunia

Kalam Gus Najih

Semalam, menghadiri undangan dari masjid desa sebelah untuk ngisi kajian khusus imam, khotib, dan pengurus takmir. Saya hanya mengajak pengurus takmir untuk fokus membangun masjid, bukan membangun infrastruktur masjid, tetapi membangun masjid. Kalau hanya mengurus bangunan, serahkan ke arsitek dan CV hasilnya lebih keren. Gak perlu ada takmir apalagi ustadz kyai. 

Berikut poin poin yg saya sampaikan semoga bermanfaat

1. Ketika hendak membangun sebuah negara, daulah islamiyah, Rasulullaah ﷺ yang baru saja datang hijrah di Madinah segera menancapkan tiga pondasi penting. Dari tiga pondasi inilah Darul Islam bisa berdiri kokoh dan ajarannya menyebar ke seluruh penjuru bumi, sampai juga ke desa kita terpencil ini.

2. Tiga asas yang Beliau ﷺ bangun adalah (1) masjid, (2) cinta dan persaudaraan sesama muslim, (3) undang undang yg diantaranya mengatur toleransi antar umat muslim dengan non muslim, yahudi, dan nasrani.

3. Langkah awal, Beliau ﷺ ikut turun tangan membangun masjid seluas 100x100 hasta, dengan bahan sederhana. Tiang dari batang kurma, dinding dari batu dan lumpur, atap dari pelepah kurma, dan lantai beralaskan pasir dan kerikil kerikil kecil.

4. Bangunan dibiarkan seperti itu tanpa renovasi sampai Rasulullah ﷺ wafat, sampai Abu Bakar ra wafat, dan baru diadakan renovasi perluasan pada masa Umar ra.

5. Dari sini saja kita sudah melihat bahwa membangun dan memakmurkan masjid bukanlah sekedar urusan bangunan fisik. Jika iya, maka Rasulullah ﷺ dan Abu bakar dianggap kalah telak dalam memakmurkan mesjid dibanding DKM zaman now yg masjidnya glowing menjulang tinggi.

6. Mengapa Rasulullaah ﷺ lebih mendahulukan masjid, sebelum pondasi kedua dan ketiga?

7. Ada ruh di dalam masjid yg menjadikan masjid hidup sebagai pondasi utama dan pertama bagi pembangunan masyarakat Islam.

8. Pertama ruh ilmu. Agama Islam bukan sekedar identitas melainkan sebuah ajaran komplek tentang kehidupan. Nilai nilai akidah dan syariah ini harus diajarkan oleh Nabi kepada ummatnya secara kontinyu sedikit demi sedikit sampai tuntas. Masjid adalah tempat paling tepat untuk ummat Islam berkumpul mendalami ajaran Sang Nabi. Dilanjutkan juga para ulama.

9. Membangun masjid tanpa menjadikannya sebagai pusat kajian keilmuan, sama dengan menjual kardus kosong tanpa isi. Yah kardus sekilo 2ribu rupiah.

10. Kedua ruh cinta. Islam bisa terbangun jika ikatan cinta dan persaudaraan antar umat Islam diperkuat. Masjid adalah tempat paling tepat untuk menumbuh kembangkan cinta dan persuadaraan. Bayangkan seluruh umat Islam bertatap muka bertegur sapa lima kali setiap hari di rumah Allah, otomatis tembok tembok pemisah yg berupa kedudukan harta dan jabatan akan runtuh dengan sendirinya.

11. Membangun masjid tanpa berusaha mengumpulkan seluruh muslim sekitar untuk datang sholat jamaah setiap hari, sama dengan jomblo mengirim chat romatis ke WA tanpa nomor tujuan. Gak bakalan terkirim mblo...

12. Ketiga ruh keadilan dan kesetaraan. Ia hanya bisa diwujudkan di dalam masjid. Sebab hanya masjid lah satu satunya tempat berkumpul manusia yang di sana semua orang berstatus sama sebagai hamba Allah. Di tempat lain, institusi apapun itu, interaksi terbangun di atas strata. Ada boss dan karyawan, guru dan murid, pemimpin dan rakyat, penjual dan pembeli, yang tak jarang pertemuan di tempat itu justru memicu kebencian dan kedengkian bahkan kezaliman. Di masjid, semua merendah sebagai hamba, Allah satu satunya boss.

13. Membangun masjid tanpa mampu meghadirkan pejabat dan boss sujud satu shof barisan merendah dilantai yang sama dengan karyawan dan kuli setiap hari, tidak akan berguna menghapus keangkuhan sosial.

15. Membangun infrastruktur masjid dengan kokoh kuat dan bersih rapi sangat dianjurkan oleh agama

16. Sedangkan menghias dan mengukir dinding masjid untuk bermewah mewah, ulama ada yang mengharamkan dan ada yg memakruhkan, bila dana yang dipakai bukan dari wakaf.

17. Baik yg mengharamkan maupun yang memakruhkan, telah sepakat haram menggunakan dana wakaf untuk sekedar ukir ukiran hiasan masjid, maka pengelola harus mengganti senilai dana itu, dan digunakan sebagaimana mestinya.

18. Selain mengganggu kekhsuyukan, hiasan dan ukiran masjid sedemikian rupa sebagaimana yg terjadi saat ini, hanya akan membuat fakir miskin semakin tersiksa. Di luar masjid hati mereka dikacaukan oleh persaingan kemewahan tetangga sekitar, di masjid yang mestinya tempat menghibur diri, masih dicolok juga dengan duniawi.

19. Sepinya aktifitas masjid, yang kontras dengan mewahnya bangunan masjid, terkadang desebabkan karena persepsi pengurus takmir bahwa dana masjid hanya boleh digunakan untuk bangunan permanen, tidak boleh untuk lainnya.

20. Dana wakaf bangunan masjid memang hanya boleh dipakai untuk bangunan tapi dana kemaslahatan masjid (kotak amal) boleh dipakai untuk gaji imam, muadzin, marbot petugas kebersihan, bisyaroh pengisi kajian, dan lain lain yang maslahat untuk keperluan masjid.

20. Juga ada banyak cara untuk menarik minat warga datang ke masjid mengikuti sholat jamaah dan kajian ilmiyah. Selain dengan mengundang pemateri yang ilmunya kompeten dan penyampaiannya menarik, juga bisa dengan menyediakan kopi atau minuman ringan. 

21. Rasulullah ﷺ sendiri telah mengabarkan bahwa akan datang suatu masa, umat berlomba lomba dalam kemewahan masjid tetapi tidak memakmurkannya kecuali sedikit.

22. Rujukan dari berbagai kitab sudah saya sertakan semua dalam foto silahkan temukan nama kitabnya dengan mengetikkan sebagian teks ke googlebooks.

23. Boleh dishare biar nyampek ke DKM masjid sebelah 😊

Bojonegoro, 5 Februari 2020
Najih Ibn Abdil Hameed

Selasa, 04 Februari 2020

Lailatul Ijtima'PRNU NGELO di Jipangulu


Terus bergerak